entah apa yang mengganggu di dalam sini,
tapi satu hal yang pasti,
aku sedang menangis...
sekilas kubisa melihat wajah ayahku sedang menyemangatiku,
senyum ibuku yang menenangkan gundahku,
gurauan-gurauan adik-adikku yang membuatku lupa masalah-masalah lain...
tetapi saat ini mereka sedang tidak bersamaku...
aku sedang menangis,
hingga aku takut keyboard ini akan ikut basah.
entah bisikan macam apa yang meresahkan dada ini.
lelah, kadang-kadang aku ingin meletakkan semua buku-buku pelajaranku,
lalu kubuang semua catatan-catatan Biologiku,
kubakar semua laporan-laporan Kimiaku,
kukesampingkan bahan bacaan Psikologiku,
Tuhan,....aku sedang dilanda rindu...
jika aku di sana sekarang,
aku mungkin sedang tertawa dalam kehangatan.
biar satu-satu sedih melanda, tinggalnya tak pernah lama.
tapi dalam pencarian jawaban ini, entah mengapa sedih bisa berlama-lama tak tentu arah.
ah, manusia.
selalu ingin saat tidak memilikinya.
teringat saat-saat ceria setiap pagi dulu,
saat-saat aku harus pergi ke sekolah yang tidak lengkap laboratoriumnya,
jika dibandingkan dengan sekarang,
laboratorium sekolahku yang sekarang benar-benar '' wah''
tapi aku lebih banyak tertawa di sana,
tangisku pun tidak berlama-lama, ada banyak senyum yang menenangkan.
ada saja melankoli berbeda, persoalan berbeda...
bukan kemonotonan nada-nada ingin menjawab soal belaka.
ah manusia,
benar-benar tak pernah berterima kasih.
betapa dulu aku bodoh,
tidak bisa melepaskan diri dari kekolotan pikiran tentang keremajaan.
di sini, ada satu-satu jati diri terkuak.
bukan hanya cinta murahan yang menjadi pikiranku,
tapi juga peti-peti berisi masa depan di lima tahun mendatang...
Tuhan, maafkan tangisku malam ini.
kuserahkan semua rasa ini pada-Mu.
biar Kau yang tahu persis rindu, sedih, sendu, bingung dan semua ini.
biar Kau pula yang mengerti gembira, riang, senyum, lembut dan semua ini.
"warna-warna cinta yang terlukis di hatimu, semat pada senyum dan tangismu...
agar mewarnai jiwamu yang tulus seperti sang pelangi selepas gerimis..."...::::Brothers,warna-warna cinta
"gerimis menitis gugur membasahi bumi bagai menangisi sebuah cerita hati..."..:::Hafiz,cerita hati
"jangan nangis lagi, kalau Q nangis gini...aku juga bisa ikut sedih.."...seseorang di masa lampau.
betapa semua memori dan nasyid-nasyid yang kudengarkan bercampur-baur; tak jelas lagi mana mimpi mana realiti.
sebenarnya, apa yang sedang kubicarakan?
No comments:
Post a Comment