Pada langit yang diam.
Menyembunyikan bintang dalam pelukannya yang hitam.
Di mana gelegak bundar purnama dipendam.
Jangan kautuduh ia tak ingin memberi pemandangan yang kaupuja; malam.
Karena bukankah sesekali hidup itu tak manis; malah asam?
Sebab bukankah hidup tak senantiasa gemerlap; melainkan suram?
Kadang, kita butuh sebungkus kelam untuk bisa jauh lebih menghargai sepotong bohlam.
Kadang, cinta memang harus diuji secebis klimaks agar hilang segala dendam.
Dan inilah, sayang, dariku untukmu; larik-larik mendemikan masa dalam gurindam.
Banda Aceh, November 2013.
No comments:
Post a Comment